Minggu, 23 April 2017

Proses Distilasi Minyak Bumi

PROSES DISTILASI MINYAK BUMI

Minyak bumi yang diperoleh dari sumur pada dasarnya masih mengandung substansi atau unsur-unsur lain sehingga belum bisa digunakan sebagai bahan bakar. Pengolahan sumber daya alam ini bisa dikatakan cukup rumit, terdapat beberapa tahap pengolahan hingga dihasilkan produk bahan bakar maupun produk untuk keperluan lainnya. Pada kilang minyak, terdapat suatu tahap yang bisa dianggap sebagai tahap penting ketika minyak metah akan diolah, tahap tersebut disebut dengan distilasi. Tanpa adanya proses distilasi ini maka proses pengolahan minyak mentah tidak dapat dilanjutkan ke tahap-tahap berikutnya.
Unit distilasi terdiri dari beberapa jenis peralatan, seperti furnace, kolom distilasi, kolom stripper, heat exchanger (HE), dan sebagainya. Proses distilasi sering juga disebut sebagai proses fisis, karena pada unit ini akan terjadi perubahan minyak mentah menjadi beberapa fraksi, seperti fraksi gas, kerosin, nafta, diesel dan parafin/residu. Keluaran dari unit distilasi inilah yang selanjutnya akan diolah pada tahap selanjutnya hingga dihasilkan berbagai jenis bahan bakar.



TAHAP DISTILASI MINYAK MENTAH

 Produk berbahan dasar minyak mentah yang paling banyak diketahui masyarakat berupa bensin, minyak tanah, LPG, avtur, solar dan avigas. Keseluruhan jenis bahan bakar tersebut tidak akan diperoleh bila minyak mentah tidak melalui proses distilasi. Mengapa demikian? Karena setiap jenis fraksi yang telah terbentuk pada unit distilasi akan dialirkan menuju masing-masing unit yang berfungsi untuk menghasilkan jenis bahan bakar tertentu, contohnya, fraksi nafta akan disuplai ke unit Naphtha Hydro Treating (NHT) untuk pembuatan gasoline (bensin), begitu juga dengan fraksi-fraksi lainnya. Sampai disini saya anggap anda telah paham mengenai fungsi unit distilasi.

 Mungkin sebagian dari anda akan bertanya, apa itu proses distilasi? bagaiama alur kerjanya? Disitilasi adalah proses pemisahan minyak mentah dengan cara dipanasakan sehingga menghasilkan beberapa fraksi berdasarkan dengan titik didihnya masing-masing. Contohnya, fraksi gas akan terakumulasi puncak kolom karena memiliki titik didih paling rendah, sementara residu akan terakumlasi pada dasar kolom karena titik didihnya paling tinggi. Setelah anda paham, di bawah ini merupakan ulasan mengenai alur proses pada unit distilasi.

 

ALUR PROSES DISTILASI MINYAK BUMI

 Awalnya, minyak mentah yang telah ditampung di dalam tangki bahan baku selanjutnya akan di pompa untuk dimasukkan kedalam kolom CDU (Crude Distillation Unit). Tetapi, sebelum dimasukkan ke dalam kolom disilasi, crude oil sebelumnya telah dihilangkan kandungan garamnya dengan menggunakan alat yang disebut desalter. Dari desalter, minyak mentah akan dilewatkan pada alat penukar panas untuk menyerap panas dari fraksi yang terlah didistilasi sebelumnya. Tujuan dari penyerapan panas tersebut yakni untuk meringankan kinerja tungku (furnace).

Tahap selanjutnya yaitu pemasakan, minyak mentah akan dipanaskan pada tungku dengan suhu kurang lebih 350°C, suhu tersebut dianggap cukup untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak mentah. Namun, suhu yang digunakan juga harus disesuaikan dengan jenis minyaknya.

Pemisahan di dalam kolom distilasi terjadi secara atmosferik atau bertekanan atmosfer, sehingga proses ini sering juga disebut distilasi atmosferik. minyak bumi  di dalam kolom akan mengalami penguapan, dan uapnya akan tertampung pada susunan tray. Perlu diketahui bahwa, setiap tray terletak pada titik didih tertentu, misalnya saja fraksi kerosin, akan tertampung pada tray yang terletak pada suhu 120°C. Selanjutnya fraksi yang memiliki titik didih terendah (gas) akan berada pada bagian atas kolom, begitupun dengan fraksi berat atau long residu akan terakuimulasi pada bagian dasar kolom (bottom column). Long residu tersebut biasanya akan diolah lebih lanjut dengan menggunakan metode distilasi vakum.

Selanjutnya fraksi yang telah dipisahkan dan terampung pada tray akan keluar melalui pipa, dan dialirkan ke alat penukar panas untuk diserap panasnya oleh bahan baku yang akan dimasukkan ke kolom CDU. Setelah panasnya terserap, maka akan didinginkan dengan alat pendingin yang disebut dengan cooler, dan kemudian dialirkan ke unit-unit berikutnya (secondary process) untuk diolah hingga menjadi produk bahan bakar.

1 komentar: